Rabu, 21 Januari 2009

Reproduksi Bivalvia/Pelecipodia

I.PENDAHULUAN

Kelas bivalvia adalah jenis moluska yang memiliki dua cangkang yang digabungkan oleh jaringan ikat (ligament) dan berfungsi sebagai engsel (Abbot, 1954; Tracy et al., 1979; Craig, 1994). Bivalvia merupakan kelas moluska terbesar kedua dengan jumlah spesies mencapai 2.000, yang tersebar di perairan tawar dan laut (Tracy et al., 1979). Termasuk dalam kelas bivalvia adalah kimah, kerang mutiara dan kerang Donax sp.. Bivalvia umumnya dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan sebagai penghasil mutiara alam (genus Pinctada).
Kerang pada umumnya bersifat filter feeder, yaitu memperoleh makanan dengan menyaring tanaman mikroskopik dan hewan kecil yang terdapat di perairan sekitarnya. Air yang masuk kedalam tubuh disaring oleh insang yang dilengkapi dengan cilia yang menyerupai rambut, selanjutnya air keluar melalui saluran pembuangan. Makanan yang berhasil disaring melalui insang diteruskan ke dalam mulut dan selanjutnya makanan terbawa lendir masuk ke dalam lambung. Beberapa jenis kerang juga memakan bahan-bahan organik (detritus) yang diambil dari substrat tempat hidupnya (Abbot, 1954; Tracy, 1979; King, 1998). Akan tetapi kerang Donax sp. harus bersaing dengan makrobenthos lainnya untuk mendapatkan makanan (Laudien et al.,2004).

II.ISI
Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Kebanyakan jenis kerang memiliki organ reproduksi terpisah dan dapat dibedakan secara jelas. Tetapi beberapa jenis ada yang hermaphrodit seperti Crassostera spp. atau memiliki gonad yang berfungsi sebagai ovarium dan testis pada saat yang bersamaan (Tridacna sp.). Pemijahan biasanya dilakukan secara eksternal, dimana telur dan sperma dikeluarkan langsung ke dalam air. Telur yang telah dibuahi kemudian menjadi trocophore, kemudian berkembang menjadi veliger yang bersifat planktonik dan beberapa minggu kemudian bentuknya sudah menyerupai induknya, kemudian menetap pada substrat tertentu.
Pada fase planktonik terjadi tingkat kematian yang tinggi, hal ini diakibatkan adanya pemangsaan oleh predator. Kerang dewasa hidup menetap atau membenamkan diri pada s ubstrat berpasir atau berlumpur, beberapa ada yang hidup menempel pada benda keras dan sebagian lainnya mempunyai kemampuan untuk berenang bebas di perairan (Abbot, 1954; King, 1998).
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.

III.PENUTUP
Jadi dapat disimpulakan bahwa seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal.


Sumber bacaan:
Abbot, R. T. 1954. American Seashells. P. van Nostrand Company, Inc., New York. p:107-115.
King, M. 1998. Fisheries Biology, Assestment and Management. Blackwell Science Ltd., UK. p:3-192
Laudien, J. T., T. Brey, dan W. E. Arntz. 2003. Population Structure, Growth and Production of the Surf Clam Donax serra on Two Namibian Sandy Beach. Estuarine, Coastal and Shelf Science vol. 58, p 105-115.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=78&fname=bio111_37.htm

PERANAN MIKROBA

>

PERANAN MIKROBA DALAM LUMPUR AKTIF DARI LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP BIODEGRADASI CEMARAN LEMAK, AMILUM DAN PROTEIN

Sumarno (Bagian Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta)

ABSTRAK

Cemaran utama yang terdapat dalam limbah rumah tangga berupa lemak, amilum dan protein, berasal dari sisa makanan keluarga sehari-hari. Cemaran tersebut akan mengalami biodegradasi oleh mikroba yang terdapat dalam lumpur aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan mikroba yang aktif melakukan biodegradasi. Mikroba diisolasi dari sludge atau lumpur aktif limbah rumah tangga dengan menggojog menggunkan asam nitrat 0,01N dan kemudian disentrifugasi, dan beningan digunakan sebagai isolat mikroba. Mikroba dibiak an pada media minimum cair (pH=8,0). mengandung agar nutrien 0,01%, susu kedele 0,01%, dan kelumit unsur logam. Isolat mikroba yang telah dibiak an ulang dengan Optical Density 0,5 digunakan sebagai sumber mikroba. Mikroba tersebut diinkubasikan selama 15 hari, dengan sampel yang telah disuci hamakan bersama medianya dalam tabung hampa udara pada suhu 37°C. Setiap 48 jam sisa biodegrasi diuji kadarnya dengan metode yang sesuai (Spektrofotometrik, kromatografi gas cair dan kromatografi cair kinerja tinggi). Hasil menunjukkan bahwa peranan mikroba pada biodegradasi asam organik dan asam lemak akan makin lambat bila rantai atom C makin panjang, tetapi keberadaan ikatan rangkap akan mempercepat biodegradasi. Kecepatan biodegaradasi terhadap beberapa polisakarida tidak dapat dibedakan, sedangkan terhadap protein terlihat perbedaan yang jelas antara kecepatan biodegradasi albumin dan kasein.

Kata kunci: Biodegradasi, lemak, protein dan polisakarida